LOMBOK TENGAH

Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Selasa (26/11) kemarin meresmikan Desa Wisata Bonjeruk Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Keberadaan desa wisata yang sudah tumbuh dua tahun ini tidak kalah dengan desa wisata lainnya. Dengan berbagai paket Wisata yang ada, desa wisata ini cukup wajar untuk menjadi salah satu desa wisata yang diperhitungkan perusahaan swasta dalam menjalin kemitraan.

Bahkan untuk pengembangan desa wisata tersebut, desa kini sudah beketjasama dengan salah satu maskapai penerbangan temama yakni Airasia. Dimana kedepan desa- wisata Bonjeruk bakal dibantu kaitannya dalam mewujudkan kemandirian masyarakat melalui program pembinaan dan pemberdayaan. Program itu dinamakan program pariwisata berbasis masyarakat, dengan kemitraan yang diberi nama Journey For Development AirAsia’s Community Based Tourism Project.

Wakil Gubernur NTB, Hj Rohmi Djalilah mengatakan, perkembangan desa wisata harus tetap dijaga dengan baik. Terutama dari segi kebersihan dan kesehatan masyarakat. Karena dengan begitu, maka para wisatawan juga akan merasa nyaman untuk mengunjungi desa wisata tersebut. Terlebih, Desa Bonjeruk bekerjasama dengan pihak Airasia menjalankan program JoumeyD atau Journey for Development dalam pengembangan pariwisatanya. “Kalau lingkungan bersih, masyarakat sehat, maka tamu yang akan berkunjung juga gkan merasa nyaman,” katanya.

Dijelaskannya, jika ingin bersaing maka harus menguasai informasi dan tekhnologi yang sedang dikembangkan sekarang ini. Mengingat saat ini dunia seolah-olah berada dalam genggaman. Sehingga bagaimana hal itu bisa dimanfaatkan masyarakat dalam mendukung pengembangan desa wisata dan menjalankan aktivitas sehari-harinya. “Desa wisata harus mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakatnya agar kemandirian ekonomi bisa tumbuh dengan sendirinya. Jika warga Bonjeruk menguasai informasi dan tekhnologi, maka akan sangat gampang memanfaatkan kemampuan desa wisatanya,” jelasnya.

Menurutnya, Desa Bonjeruk kaya akan potensi pendukung pengembangan desa wisata, salah satunya kearifan lokal. Teriebih Desa Bonjeruk merupakan salah satu desa tua di Loteng. Oleh karena itu, ia sangat berharap dan menekankan kepada pengelola dan Pemdes agar kearifan lokal masyarakat sekitar ini dijadikan paket wisata. “Kearifan lokal inilah yang menjadi kelebihan dalam mendatangkan wisatawan. Sehingga seluruh potensi yang ada bisa diketahui dunia. Tentunya dengan sinergitas dalam mengembangkan tekhnologi yang ada,” terangnya.

CEO Prasiden Directur Airasia Indonesia, Veranita Yosephine Sinaga, menegaskan, peluncuran program JourneyD sebenarnya dijalankan secara efektif pada Januari 2020 mendatang. Para All Star akan bekerja bersama para ahli untuk membangun kemampuan komunitas lokal di destinasi Airasia, termasuk Lombok. Tentu untuk mengembangkan penawaran wisata yang berbasis pelestarian budaya, warisan dan lingkungan hidup. “Hal ini mencakup pengembangan dan pemasaran produk lokal, peningkatan keterampilan komunikasi dan layanan,’ ujarnya.

Begitu juga standar keselamatan, kebersihan dan pengelolaan limbah guna mencapai standar intemasional. Menurutnya, industri pariwisata memiliki dampak besar terhadap peningkatan ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan yang tidak dapat dihindari. Berangkat dari fakta tersebut, pihaknya berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon dari segala aspek operasional. “Melalui program JoumeyD ini, kami akan membantu komunitas lokal (desa wisata) terkait pengembangan destinasi utama yang mereka sajikan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Bonjeruk, Lalu Audia Rahman optimis desa wisata Bonjeruk bisa maju dan mampu menumbuhkan kemandirian masyarakatnya. Bahkan Pemdes berharap program ini mampu memperkuat paket wisata yang ada untuk ditawarkan kepada pengunjung. Seperti paket bersepeda, cooking class, wolking dan sejumlah paket wisata alam Iainnya. “Alhamdulillah, dengan paket wisata yang kita miliki dan dikemas berbeda. selama ini kita dikunjungi banyak wisatawan asing,” tandasnya.