LOMBOK TENGAH, MP.

Event paralayang seri13 yang akan dilaksanakan di Bukit Sombeng Torok Aik Belek, Desa Montong Ajan Kecamatan Praya Barat Daya resmi di buka BUpati Lombok Tengah, HM Suhaili FT, Jum’at (30/8).

Bahkan, wakil bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri ikut mencoba dan ikut menantang adrenalin dalam kegiatan tersebut. Alhasil leanding dengan baik. Saat itu pun, lokasi itu sempat memukau para wisatawan. Karena, pada event itu dua peserta merupakan kewarganegaraan India yang ikut menjajaki indahnya panaroma desa Montong Ajan.

Bupati Lombok Tengah, _ Suhaili FT mengatakan, keindahan alam Lombok Tengah yang dikenal dengan pegunungannya mampu menyedot atlet-atlet paralayang dan  gantole. Sehingga dijadikan spot olahraga bagi atlet paralayang dan gantole. Apalagi, kedua olah raga itu tidak bisa dilaksanakan sembarangan tempat. Karena membutuhkan ketinggian dan konsistensi arah angin yang baik untuk bisa terbang dengan dan mendarat dengan sempurna. “lni patut kita syukuri,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, ia memberikan apresiasi kepada organisasi paralayang Lombok Tengah yang telah mengadakan kegiatan tersebut, serta mampu mempromosikan keindahan alam yang ada di Loteng. “Jadi saya minta KONI untuk memberikan perhatian serius dan pembinaan terhada organisasi paralayang. Sebab, berkat mereka ‘mampu menciptakan dan mempromosikan spot terbaik untuk paralayang di daerah tercinta,” katanya.

la pun meminta olahraga ini tentu tidak hanya sekedar olahraga yang dapat dinikmati oleh para atletnya saja. Akan tetapi akan memberikan efek luar biasa kepada sektor lainnya yang ujungnya bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya olahraga ini, pariwisata akan semakin berwarna, dan dapat menyedot jumlah kunjungan wisatawan ke daerah tersebut. “Sebagai tuan rumah, hendaknya memperlakukan para atlit selayaknya saudara kita sendiri. Berikan kenyamanan dan keaman kepada mereka, sehingga mereka tidak segan untuk kembali lagi menlkmati keindahan alam di Loteng,” jelasnya.

Selain itu, Suhaili juga meminta kepada warga untuk menjaga alamnya sehingga alam khususnya lokasi paralayang bisa seterusnya menjadi tempat yang diandalkan dalam setiap pagelaran. “Kepada para atlet paralayang dan gantole saya berpesan agar menjunjung tinggi sportivitas. Dan yang tidak kalah penting agar dalam melakukan penerbangan untuk memperhatikan kesiapannya sebaik mungkin, karena kita tahu olahraga ini sangat berisiko,” terangnya.

Wakil bupati Loteng, HL Pathul Bahri yang sempat mengetes adrenalinnya menyampaikan keluh resahnya ketika diatas melawan kencangnya angin. “Kalau rasanya, nyaman dan enak,” tuturnya.

Disinggung akan beralih hobi ke paralayang, setelat merasakan kenikmatan menjajaki paralayang, ia katakan nanti kalau sudah pensiun. “Untuk tips yang akan mau menjajaki paralayang, agar tidak gerogi dan tegang: Ilmunya hanya satu jangan takut. Aturanya juga, mutar 360 derajat, kepala tetap mengadap depan. Setelah diatash santai dan enjoy. Begitu turun kaki harus 45 derajat,"jelasnya.

Sementara itu, Plt Asisten Deputi (Asdep) olahraga rekreasi . Kemenpora RI, Edi Nurinda menegaskan, untuk peserta yang hadir saat ini baru sebanyak 96 peserta. Tidak menutup kemungkinan akan bertambah. Karena ada beberapa daerah yang pesertanya belum datang. “Masih ada peserta yang belum datang. ltu disebabkan adanya kendala pada yang akan digunakan, yakni pesawat Herkules,” katanya.

Ia juga mengakui, spot di Bukit Sombeng Torok Aik Belek, Desa Montong Ajan sangat bagus dan potensial untuk dikembangkan. Hanya saja, permasalahannya pada lahan mengingat lahan tersebut mempakanlahan pribadi masyarakat. Akan lebih baik lahan ini bisa menjadi aset Pemda. Sehingga, kapanpun kegiatan bisa dengan mudah dilakukan. “Kalau aset ini milik Pemda, maka kedepan pengelolaan bisa lebih baik. Kalaupun ada banyak bebatuan dilokasi, maka itu tidak masalah, apalagi berdekatan langsung dengan pantai membuat wisatawan sangat senang,” pungkasnya. Idk