PRAYA-Hari ini, penerbangan di Bandara "Internasional Lombok (BIL) kembali normal. Larangan mudik lebaran telah berakhir. “Itu dari 6-17 Mei,” kata Stakeholder Relations Manager PT Angkasa Pura I (AP) BIL Arif Haryanto , kemarin (17/5).
Dikatakannya, selamal arangan mudik, ada tiga hari yang kosong penerbangan yakni 12, 13, dan 15 Mei. Selebihnya ada penerbangan yang dilayani Garuda Indonesia dan AirAsia. Dari dan tujuan Jakarta-Lombok saja. Sementara tempat lain kosong. “Hari ini (Senin) menjadi hari terakhir,” tandas Arif.
Kendati demikian, ada satu penerbangan yang datang yaitu, Garuda Indonesia GA433. Tiba di BIL pukul 44.30 Wita.
Kata Arif, kalau dirata-ratakan jumlah penumpang selama larangan mudik mencapai 200 orang per hari. Baik yang kedatangan maupun keberangkatan. Hanya saja, itu dengan syarat penerbangan ketat dan berlapis.
Salah satunya, bagi aparatur sipil negara (ASN), atau BUMN, BUMD dan atau TNI/ Polri, wajib mengantongi surat izin tertulis berdinas, atau bertugas dengan tandatangan basah pejabat bersangkutan. “Untuk penerbangan normal, seperti biasa jumlah penerbangan antara 32-38 kali per hari,” papar Arif.
Maskapai yang melayaninya yakni Garuda Indonesia; AirAsia, LionAir, WingAir, BatikAir, Citilink dan TraviraAir. Dari dan tujuan seluruh Indonesia-Bandara Lombok. Sedangkan rata-rata penumpang antara 3.000 orang 3.500 orang per hari. "Lewat kesempatan ini saya mengimbau, mari terus patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19,” serunya.
Dia menekankan, kalau di bandara menjadi urusan wajib. Khususnya calon-calon penumpang. Jika tidak, maka tidak diperkenankan naik pesawat. Apapun alasannya. "Saya ingin, pariwisata Lombok dan Sumbawa ini satu kesatuan,” sambung Agus Susanto, salah satu pelaku pariwisata yang bergerak dibidang tour and travel, terpisah.
Artinya, setiap kebijakan pemerintah kabupaten/kota dan Pemprov NTB harus sama. Sehingga wisatawan tidak bingung. “Semoga ini menjadi masukan,” tandas Agus. (dss/r5 Lombok Post)