PRAYA-Pemkab Lombok Tengah terus berupaya memutus rantai penyebaran covid-19. Untuk itu, Bupati Loteng HM Suhaili, FT berkeliling ke 12 kecamatan. "Ini untuk menyamakan persepsi dan langkah kita bersama waspada covid-19," ujar Suhaili dihadapan para kepala desa se-Kecamatan Batukliang, kemarin (8/6).
Dia berpesan, melawan cOvid-19 tidak bisa diserahkan pemerintah saja. Tapi seluruh elemen masyarakat harus ambil bagian. Caranya tetap dan terus mematuhi protokol kesehatan, mengikuti, dan menjalankan aturan yang ada.
"Loteng tetap konsisten. Sejak awal menganut mahzab perot, lebai dan takut" tekannya dihadapan pejabat organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup pemkab dan pejabat Forkopimda Loteng.
Suhaili menegaskan,pemerintah dan aparat waspada total. Bentuknya mengeluarkan surat edaran Forkopimda Loteng. Ditan datangani dandim 1620/Loteng, kapolres Loteng, kajari Loteng, ketua DPRD Loteng dan bupati Loteng Salah satu isinya, dilarang melaksanakan salat jumat dan salat berjamaah di masjid dan musala. "Apapun alasannya, ujarnya.
Sayangnya, ada saja sebagian warga yang tidak mengindahkannya. Tidak paham, tidak sadar, dan tidak disiplin. Seolah-olah pemerintah dan aparat dianggap tidak beragama. Padahal, itu demi kebaikan mereka dan daerah. "Kondisi seperti itu, membuat positifkorona di daerah kita bertambah," sesal Suhaili.
Ditambahkan, covid-19 tidak mengenal sasarannya. Sehingga semua harus mematuhi imbauan, seruan, dan peringatan pemerintah. Itu harus dimulai dari diri sendiri, keluarga, tetangga, dan lingkungan masyarakat. Pernyataan yang sama juga disampaikannya diKecamatan Pringgarata, Kecamatan Batukliang Utara, dan Kecamatan Kopang Rencananya, silaturahmi bupati tersebut digelar selama tiga hari. Per hari menyasar empat kecamatan. "Kalau kami di Batukliang, tinggal satu ang saja yang positif," sambung Cama Batukliang HM Suhartono.
Di KTP berasal dari Desa AIk Darek. Tapi tinggal dan bekerja di Kota Mataram Dalam beberapa hari kedepan, pihaknya optimis Kecamatan Batukliang keluar dari zona merah. Namun pemerintah kecamatan tetap mengingatkan 10 desa, untuk waspada korona. "Sebagaimana imbauan bupat, paparnya.
Di Kecamatan Batulkiang, Desa Selebung dijadikan desa percontohan dalam penanganan covid-19. Salah satunya, saat pemerintah belum menerapkan lockdown dusun, mereka sudah menjalankannya. "Sehingga Selebung aman-aman saja," pungkas Suhar-tono. (dss/r5)